Definisi kata baku
Baca cepat Buka
Kata baku adalah kata yang pengucapan atau ejaannya sesuai dengan aturan baku. Aturan baku tersebut dapat berupa Pedoman Ejaan yang Disempurnakan (EYD), tata bahasa baku, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan kamus umum.
Di bawah ini adalah beberapa ciri kata baku, yaitu:
Tidak ada variasi bahasa percakapan.
Tergantung konteks kalimat yang digunakan.
Tidak terkontaminasi dan tidak bingung.
Penggunaan afiks secara eksplisit.
Istilah kalimat standar
Di bawah ini adalah beberapa istilah baku, yaitu:
Logis.
Tidak ada barang yang terbuang (kata-kata tidak diulang).
Tidak terpengaruh oleh bahasa nasional.
Topiknya jelas.
Penyebab penilaian yang tidak standar Non
Di bawah ini adalah beberapa penyebab terjadinya standardisasi tarif, yaitu:
1. Eksploitasi afiks
2. Hapus awalan
Awalan yang sering dihilangkan berarti kalimat tidak terbentuk secara baku, yaitu me-, men-, ber- dan di-.
Contoh:
Awalan saya- / men-
Polisi sedang menyelidiki pembunuhan Sumanto. (Baku) Polisi masih menyelidiki kasus pembunuhan Sumanto. (Tidak standar)
awalan
Andi ingin menanyakan sesuatu. (Baku) Andi ingin menanyakan sesuatu. (Tidak standar)
Awalan di-
Seorang pencuri dihukum satu tahun. (Baku) Seorang pencuri hukum berusia satu tahun. (Tidak standar)
3. Penghapusan akhiran
Ada dua akhiran yang dihilangkan, yaitu akhiran -kan dan -i. yang dapat menyebabkan kalimat menjadi tidak baku.
Contoh:
Akhir – kan
Mereka menunjukkan kebaikan. (Baku) Anda melihat yang baik (tidak standar)
Akhiran –i
Kami saling mencintai. (Baku) Kami saling mencintai. (Tidak standar)
4. Buang-buang kata-kata
Buang-buang kata-kata di mana, alih-alih, di, di, dari, oleh karena itu,
Contoh:
Lokasi direkam. (Bawaan)
Lokasi direkam. (Tidak standar)
Peta tersebut merupakan bagian dari Kabupaten Gresik. (Bawaan)
Peta tersebut merupakan bagian dari Kabupaten Gresik. (Tidak standar)
Anak laki-laki itu telah menulis sebuah esai. (Bawaan)
Anak itu sedang menulis karangan. (Tidak standar)
Penonton diminta untuk berdiri. (Bawaan)
Penonton diminta untuk berdiri. (Tidak standar)
Hasil selama lima tahun menunjukkan jumlah kendaraan dan kota Gresik melebihi perlengkapan jalan. (Bawaan)
Hasil selama lima tahun menunjukkan jumlah kendaraan dan kota Gresik melebihi perlengkapan jalan. (Tidak standar)
Dengan ini kami mengirimkan data seorang ibu dari kelurahan baru. (Bawaan)
Dengan ini kami hadirkan data seorang ibu dari kelurahan baru. (Tidak standar)
5. Pilihan kata yang tidak tepat
6. Penggunaan kata-kata Jawa kata
7. Penggunaan kata-kata yang mengandung varietas tidak baku
Contoh:
Dia sedang membangun rak buku. (Baku) Dia sedang membangun rak buku. (Tidak standar)
8. Kesalahan pembentukan kata
9. Ketidaktepatan dalam penggunaan formulir – nya
Contoh:
Kami berterima kasih atas bantuan Anda. (Baku) Terima kasih atas bantuan Anda. (Tidak standar)
10. Penggunaan konjungsi ganda
Contoh:
Karena sakit dia tidak masuk kelas (Baku)
Karena itu menyakitkan. Jadi dia tidak masuk kelas (Bukan Baku)
Bahkan jika kita tidak berperang, kita harus waspada. (Bawaan)
Bahkan jika kita tidak berperang, kita harus waspada. (Tidak standar)
Meski keringat membasahi sekujur tubuh, tetap bekerja. (Bawaan)
Meskipun keringat membasahi seluruh tubuh Anda, itu tetap bekerja. (Tidak standar)
11. Salah eja
Jenis kata baku
Berikut jenis kata baku:
Baca lebih lanjut: Budaya bahari
Standar dalam hal pengucapan
Pengucapan bahasa Indonesia baku adalah lafal yang tidak lagi “menunjukkan” ciri-ciri bahasa daerah atau bahasa asing. Pengucapan yang tidak baku dalam bahasa lisan, pada gilirannya, muncul dalam bahasa tulis karena penulis dipengaruhi oleh pengucapan bahasa lisan.
Contoh: Enem = enam
gubuk = gubuk
Dudu = duduk
Norma ejaan
Ejaan baku bahasa Indonesia telah berlaku sejak tahun 1972. Nama Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (disingkat EYD). Oleh karena itu, semua kata yang tidak ditulis menurut aturan yang diatur dalam EJD adalah kata-kata yang tidak baku. Apa yang ditulis menurut aturan EYD adalah kata standar.
Lihat Juga :
https://student.blog.dinus.ac.id/handay/kurva-penawaran/
https://blogs.uajy.ac.id/teknopendidikan/kantor-ketenagakerjaan/
http://blog.ub.ac.id/petrusarjuna/definisi-indeks-harga/
http://41914110003.blog.mercubuana.ac.id/repeater-definisi/
http://aldirenaldi.blog.institutpendidikan.ac.id/definisi-literasi-keuangan/
https://linda134.student.unidar.ac.id/2021/07/modem-adalah-definisi-fungsi-jenis-mode.html
https://syifa.student.ittelkom-pwt.ac.id/masalah-prioritas/
http://linux.blog.gunadarma.ac.id/2021/07/05/terapi-aktivitas-kelompok/
http://blog.isi-dps.ac.id/nyomanyudiawan/menanam-wortel-sejarah-konten-varietas-kondisi/
http://dewi_marisa12u.staff.ipb.ac.id/2021/07/04/trikoma-adalah/
http://blog.dinamika.ac.id/arya/2021/07/04/kurva-permintaan-elastisitas/
http://staff.unila.ac.id/siswantoro/investasi-adalah/
https://perpustakaan.unibabwi.ac.id/akuntansi-adalah-tujuan-fungsi-peran-prinsip-konsep/
https://blogs.itb.ac.id/blogbantuy/manajemen-proyek/
http://serisekarsari.bm.uma.ac.id/wanita-sholehah/
http://rosdiana.stkipdamsel.ac.id/teks-eksplanasi/
http://srijapri.mahasiswa.unimus.ac.id/kegiatan-ekonomi/
http://firman.blog.unas.ac.id/iptek-adalah/
https://www.beritasatu.com/digital/105253/ini-cara-penggunaan-kelebihan-dan-kekurangan-whatsapp-web
https://www.wartaekonomi.co.id/read349016/guys-catat-baik-baik-ini-cara-login-dan-logout-wa-web-yang-paling-benar